Sabtu, 12 Maret 2011

MEMAHAMI KELUGUAN ISTRI


KELUGUAN SEORANG ISTRI
Anda boleh terhenyak, saat mendengar sebuah cuplikan berita, seorang istri dengan sadis membunuh suaminya sendiri, memutilasi tubuhnya menjadi beberapa keping, membungkusnya dalam tanah. Sadis.
Namun, wanita seperti itu –dibalik dugaan bahwa ia mengidap penyakit jiwa— tetaplah seorang wanita dengan keluguannya yang khas.
Ia menyangka, bahwa membunuh suaminya yang begitu kejam terhadapnya selama ini adalah balasan setimpal atas penderitaannya selama ini. Itu emosi khas seorang wanita. Emosi itulah, yang bila diperturutkan, akan menutup jalan mengenali realita, bahwa hidup di penjara sekian tahun, kehilangan suami untuk selama-lamanya, dan ancaman adzab neraka bila ia tak segera bertobat, sungguh jauh lebih menakutkan dari sekadar penderitaan akibat tamparan dan makian suami selama ini.