Kamis, 29 Maret 2012

Orang Tuamu, Orang Tuaku, Orang Tua Kita


Ketika kita menikah dengan seseorang,secara langsung kitapun harus " menikahi" keluarga besarnya juga. Suasana baru pun didapatkan. Dua hati yang disatukan, berarti pula dua pasang orang tua, dan dua keluarga besar. Jika kita mencintai pasangan kita, maka disana ada konsekuensi bahwa kitapun harus mencintai apa yang dicintainya.
Sayangnya, banyak orang yang mengidentifikasi bahwa hubungan mertua dan menantu biasanya adalah seperti air dan minyak. Hal ini dikarenakan para mertua yang sering melakukan invasi wilayah yang tak seharusnya, dan atau sebaliknya. Ujung- ujungnya semua masalah akan terselesaikan dengan konflik. Namun.... sejenak mari kita merenungkan, betapa suami yang baik yang telah kita miliki sekarang adalah sedikit banyak "hasil kreasi" dari mertua kita. Kekurangan dan kelebihan para suami kita adalah hasil dari tangan- tangan mulia itu. Beliau telah bersusah payah mendidik, melahirkan dan membesarkan suami kita, namun ketika dewasa beliau "dituntut" dengan rela melepaskan anak kesayangannya tersebut lengkap dengan semua hasil baiknya untuk dipersembahkan kepada kita. Memang sangat manusiawi ketika seseorang tumbuh dewasa, maka dia harus memulai hidupnya sendiri. Namun, suami kita bukan hanya dibesarkan oleh alam secara alamiah, sekali lagi, tangan mulia para mertua yang telah melakukannya dengan baik.

Tips Menjaga Kebersihan Gigi Si kecil



Merawat dan menjaga kebersihan gigi anak sebaiknya dimulai sebelum gigi tersebut muncul. Meskipun gigi belum kelihatan, bukan berarti di daerah itu tidak ada gigi. Faktanya, gigi mulai terbentuk sejak trimester kedua kehamilan. Saat bayi lahir, dia sudah punya 20 gigi dasar. Beberapa di antara gigi tersebut sudah berkembang di rahang mereka.

Oleh karena itu, perawatan gigi anak sebaiknya dimulai sejak dini. Gunakan kain kasa yang sudah dibasahi air untuk membersikan gigi bayi. Saat gigi anak mulai muncul, Anda bisa mulai menggunakan sikat gigi dengan bulu yang halus. Sikatlah gigi bayi dua kali sehari. Jangan lupa untuk membersihkan lidahnya juga untuk mengusir bakteri yang bisa menyebabkan bau mulut.


Kapan Si Kecil Bisa Menggosok Giginya Sendiri?


Seperti dikutip dari babycenter, saat anak sudah terlihat siap dan mau, Anda bisa membiarkan anak menggosok giginya sendiri. Meskipun anak tentunya belum bisa menggosok gigi dengan benar sampai usia sekolah, Anda tetap harus menghargai usahanya.

Suamiku, Aku Mencintaimu



Suamiku...

Masih ingatkah kau, saat pertama kali kita terikat halal oleh kecintaan karena Allah subhanahu wata'ala?. Kita melihat satu dengan yang lain begitu sempurna, menyenangkan dan membahagiakan. Rasanya begitu abadi kebahagiaan yang kita cita- citakan. Hari- hari selanjutnya adalah perjalanan pergatian suka dan duka, dan kebahagiaan atau konflik senantiasa melingkupi hubungan hati.
Suamiku...
Saat suatu hari kau menemukan sikapku merepotkan dan mengusik batinmu...
Mohon sedikit luaskan hatimu. Jangan kau kesal menanggapi kalimat dan tangisan manja dari wanitamu ini. Bukan bermaksud menyulitkan, namun sekedar mencari cara lain mendapatkan perhatian, karena kosongnya satu sisi hati yang butuh untuk lebih dimanjakan oleh seorang lelaki yang begitu dikaguminya.

Mengapa Aku Memaafkan Suamiku ?



Namun...
Rapuhnya batinmu saat itu sebagai seorang perempuan, jangan sampai menghilangkan ingatanmu, bahwa dalam keadaan sedih dan sekalipun, kau harus tetap mengingat Allah.
Kau memang marah, kau kecewa terhadap beliau, tapi jangan kau menyimpannya terlalu lama sehingga Allah menilaimu sebagai istri yang pendendam dan pemarah. Bayangkan ketika kau mendapat julukan itu dari manusia, betapa keberatannya dirimu. Apalagi jika Allah yang memberikannya untukmu karena sudah tidak adanya kesabaran dari hatimu. Maka memang jika tidak bisa kau hentikan tangismu, tapi kendalikan hatimu untuk segera memaafkannya. 

Bersih-Bersih Rumah Bareng, Bisa Buat Suami Istri Lebih Mesra






Studi yang dilakukan di Universitas Western Ontario, Kanada, berdasarkan data yang diambil dari survey pada tahun 1986, 1992, 1998 dan 2005. Para responden dalam penelitian ini adalah pasangan yang aktif bekerja, baik suami atau istrinya saja ataupun keduanya.


Dilansir oleh science daily, hasil studi menyebutkan bahwa suami-istri yang lebih sering berbagi dalam melakukan pekerjaan rumah bersama memiliki tingkat keharmonisan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Namun jumlah pasangan yang melakukan hal tersebut saat ini sangat sedikit, yakni sekitar 25 persen dari keseluruhan responden.