Selasa, 03 Mei 2011

Riwayat Belajar Maryam

Ini adalah copas email dari Abu Maryam tentang riwayat belajarnya Maryam dan adek2nya yg diposting di milis SHS. Semoga kita semua bisa mengambil manfaatnya, karena insya Allah banyak ilmu yg bisa diambil ^^ Cekidot.......



-----------------------------------------------

Bismillah.

Awalnya adalah pemantapan baca al qur-an dengan menggunakan buku Iqra karya As'ad Humam. Ketika Maryam usia tiga setengah tahun mulai belajar iqra 1.Pada usia itu Maryam sudah tercatat sebagai siswa TK Al Hanif karena Ummu Maryam mengajar disitu. Namun sesuai dengan usianya waktu itu, Maryam gampang sekali berubah atau turun naik mood belajarnya. Tidak jarang Maryam tidak belajar namun...tidur... atau harus digendong dibawa masuk oleh ustadzahnya untuk belajar. Yang saya ingat dan saya lihat sendiri Ammah Halimah waktu itu harus menggendong Maryam dari luar kelas untuk belajar karena anak seusia Maryam belum bisa duduk tenang dan manis. Dalam catatan laporan perkembangan belajar Al Qur-an atau Iqra tidak jarang ustadzahnya menulis: Maryam tidur.
Namun Alhamdulillah sebelum lulus TK B, kira-kira usia 5 tahun, Maryam sudah selesai Iqra 6 dan lancar membaca Al Qur-an sekaligus lancar membaca huruf latin dengan menggunakan buku As'ad Humam juga....

Pada usia 5 tahun 5 bulan Maryam mulai menjalani HS majemuk setelah sebelumnya saya mempresentasikan konsep HS ke Salafiyyun Cilegon di tahun 2006. Dalam presentasi tersebut saya ditanya oleh peserta seminar tentang langkah kongkret apa yang akan antum lakukan, maka alhamdulillah saya jawab, "Saya akan jadikan anak saya 'Maryam percobaan' "
Pada usia segitu Maryampun belum stabil emosinya, dan masih sulit ditinggal umminya jika belajar. Menghadapi hal demikian kami Abi dan Umminya tidak menuntut terlalu banyak dari Maryam. Maryam belajar menghafal dari Ammah Eya ( Ustadzah Rubeya Litiloly ) pada awalnya Maryam dibebankan hafalan 2.5 baris (bukan ayat) dengan menggunakan mushaf cetakan Madinah yang diatur sedemikian rupa sehingga satu juz terdiri dari 10 lembar atau 20 halaman. Hal ini untuk memudahkan penghafal qur-an sehingga ada standarisasi dalam menentukan jumlah baris yang dihafal. Namun perlu diketahui bahwa bukan hanya mushaf cetakan Madinah saja yang memiliki karakteristik demikian. Percetakan dari Beirut atau cetakan GIP Indonesia atau cetakan Darus Sunnah juga memiliki karakteristik sama. Seiring berjalannya waktu Maryam sanggup menghafal 5 bahkan 10 baris (dalam satu halaman terdapat 15 baris) ketika akhir kelas 1 Maryam sudah hafal 2 juz, 29 dan 30.

Adapun adiknya Maryam, Fathimah, kemampuan menghafalnya sedikit di atas maryam dan segala puji bagi Allah. Metodenya sama dengan yang diterapkan Maryam. Kami katakan kemampuannya sedikit di atas Maryam karena selesai kelas satu, Fathimah sudah masuk hafalan  juz 28. Sekarang Fathimah kelas 3 sudah hafal 7 juz dan di rumah dibantu oleh Ummu Maryam untuk muroja'ah, memperbaiki bacaan serta menambah hafalan.

Maryam dan Fathimah memiliki karakter yang sangat berbeda. Maryam lebih ekstrovert dan mudah bergaul adapun Fathimah pemalu dan pendiam.

Putri ketiga kami Khodijah agak berbeda dengan kedua kakaknya. Sekarang kelas 1 usia 6 tahun belum selesai menghafal juz 30. Kami juga tidak menuntut Khodijah untuk sama seperti kedua kakaknya dalam masalah menghafal Qur-an, karena kemampuan setiap orang berbeda-beda. Adapun metode yang dijalankan sama seperti kedua kakaknya.
Khodijah juga memiliki karakter khas dibandingkan saudara-saudaranya. Khodijah lebih ekstrovert daripada Maryam dan dia selalu memancing gelak tawa saudara-saudara dan Abi Umminya dengan celetukan polosnya.

Putra keempat Abdurrohman, usia 5 tahun baru masuk Iqra 2 dan baru hafal al ikhlash, al falaq dan an naas. Dan kami senantiasa memohon pertolongan Allah karena kami melihat karakter Abdurrohman yang sedikit agak "keras". Mungkin karena dia laki-laki dan ini adalah pengalaman pertama kami mendidik anak laki-laki. Allahul Musta'an

Putri kelima kami, Asiyah baru satu tahun...


Ada hal yang kami senantiasa ingatkan kepada Maryam dan juga kami sekeluarga yaitu masalah pengamalan praktis Al Qur-an dalam kehidupan sehari-hari. Saya sering ingatkan bahwa akhlak rasulullah shallallahu alahi wa sallam adalah Al Qur-an jadi kita harus memiliki akhlak yang baik. Dengan demikian diharapkan mereka sadar bahwa yang terpenting dari Ilmu itu adalah amal dan bukan sekedar dihafal. Itulah bahasa yang saya gunakan untuk memberikan penjelasan tentang pentinganya amal.

http://www.facebook.com/home.php#!/home.php?sk=group_212413442106205&view=docs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar